CNC turning




MESIN CNC LATHE








Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Batam



Isi dan Pembahasan:

1.SejarahMesin Bubut CNC

2.PengertianMesin Bubut CNC

3.Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC

4.Bagian UtamaMesin Bubut CNC

5.PemrogramanMesin Bubut CNC

6.Type Mesin Bubut CNC Dasar dan Pengembangnya

7.Keuntungan dan Kelemahan Mesin Bubut CNC

8.KarateristikMesin Bubut CNC Modern

9.Potensi Potensi Bahaya di Mesin Bubut CNC

10.Standart keselamatan Kerja

      11.Daftar Pustaka














 Pendahuluan

 Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.


SPECIFICATIONS:( Spesifikasinya )

Model 1236
Model 1340
Swing Over Bed
12"
13"
Swing Over Gap
17"
18 3/4 "
Length of Gap
9"
7 7/8"
Swing Over Cross-Slide
7½"
8"
Swing Over Compound
3"
3"
Distance Between Centers
36"
40 "
Carriage Travel
30"
35 1/4"
Cross-Slide Travel
6"
6 7/8 "
Compound Travel
2 5/8"
2 5/8"
Tailstock Spindle Travel
3 5/8"
3 3/4 "
Tailstock Taper
3 MT
3 MT
Spindle Nose Mounting
D1-4
D1-4
Spindle Bore Diameter
1½"
1 3/8"
Spindle Taper
5 MT
5 MT
Spindle Taper with Sleeve
3 MT
3 MT
Spindle Speeds (Number) Range
(9) 70 - 1400
(8) 70 - 2000
Motor & Electrics
2 HP, 220V, single phase
2 HP, 220V, single phase
Machine Dimensions W/O Stand
22"H x 26"W x 60"L
30"H x 33"W x 73"L
Floor Space Required - Max.
30"W x 70"L
36"W x 73"L





Ciri- Ciri ( FEATURES )
·         Sistem pelumasan gear dengan system celup
·          Sangat mudah untuk mengganti kecepatan / speed dengan 9 variable kecepatan.( Easy change 9 Speeds and infinitely variable speeds with VFD )
·          Daya motor 9 HP dengan I fasa ,220 V dan D1-4 Spindle
·         Bed mesin diharden dengan penguat / reinforced cross ribs
·         Headstock ( kapal tetep ) dengan bearing tirus
·         Electromagnetic starter switch
·         Large spindle bore diameter
·         High speed machining

                       
                   
                                   


















1.Sejarah Mesin Bubut
Mesin Bubut ditemukan pada tahun 1800san
Dari sumber yang ada, Mesin bubut ditemukan oleh seorang Insinyur, arsitek dari swedia yang bernama Immanuel Nobel yang kemudian mempunyai seorang anak yang sekarang dikenal sebagai Alfred Nobel yaitu seorang ilmuwan Penemu Dinamit dan pengusaha terkenal sekaligus penggagas pemberian penghargaan nobel.

NMesin otomatis telah ada sejak Perang Sipil di Amerika (1861-1865), namun mesin tersebut hanyamampumembuat satu jenis produk dan dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk mensetting mesin apabila berganti produksi jenis produk laino.

Mesin otomatis dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat oleh proyek gabungan antaraMassachusetts Institute of Technology (MIT) dan US Air Force pada pertengahan tahun1950. Mesin itu adalah 3 axis milling mesin yang dikontrol oleh satu ruangan penuh perangkat Tabung Vakum Elektronik. Meskipun mesin ini tidak handal, namun mesin ini merupakan satu langkah ke arah mesin modern.
Kontroler tersebut dinamakan Numerical Control, atau NC

·        The Electronics Industry Association (EIA) mendefinisikan NC sebagai "Sebuah sistem dimana gerakan-gerakanmesin di kontrol dengan
cara memasukkan langsung data numerik di beberapa titik"
·        Disebut kontrol numerik (NC = Numerical Control) karena pemrograman yang digunakan menggunakan kode alfanumerik (terdiri dari alfabet/huruf dan numerik/bilangan) yang digunakan untuk menuliskan instruksi-instruksi beserta posisi relatif tool dengan benda kerjanya.

·        Mesin NC dikontrol secara elektronis, tanpa menggunakan komputer
Disebut CNC, singkatan dari Computer Numerical Control, adalah perangkat yang mampu menjadikan suatu mesin perkakas ataupun mesin produksi lainnya dapat beroperasi secara otomatis denganmemanfaatkan komputer sebagai pengendali gerakan

·        Pada tahun 1960 an, mesin-mesin CNC sudah tersedia dengan masih menggunakan komputer dengan ukuran besar.

·        Selama tahun 1980 an, banyak pabrik mesin mengembangkan teknologi PC (Personal Computer) untuk meningkatkan kehandalan dan menurunkan biaya dari kontrol CNC model sebelumnya

·        Dalam perkembangnya Mesin-mesin CNC semakin modern, Output perkerjaan Atau kemampuanmesin makin meningkat, Semakin sederhana dan rapih bentuknya namun semakin mudah cara pengoperasiannya dan didesign semakin komplit bagian perangkat alat kerjanya sehingga akan lebih effisien dan praktis.



2. Pengertian mesin CNC 

CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled merupakan mesin 
perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer yang 
mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan dibuat.
Secara umum cara kerja  mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan 
mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional.
Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi
siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain.
Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.


3.Prinsip kerja mesin Bubut:

          Mesin bubut TU – 2A mempunyai prinsip gerakan dasr seperti halnya Mesin Bubut Konvensional yaitu gerakan arah melintang dan horizontal dengan system koordinat sumbu X  dan Z. Prinsip kerja mesin Bubut CNC TU-2A juga sama dengan Mesin Bubut Konvensional yaitu benda kerja yang di pasang pada cekam bergerak sedangkan alata potong diam.

          Untuk arah gerakan Mesin Bubut di beri lambang sebagai berikut:
a.     Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
b.     Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.

Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNC TU-2A dapat di lihat pada gambar berikut:






4.BAGIAN UTAMA MESIN CNC

a.Bagian Mekanik
  1) Motor Utama
      Motor  Utama adalah  motor pengerak cekam untuk memutar benda kerja.
       Motor ini adalah jenis motor arus searah / DC dengan kecepatan yang variable.
       Adapun data teknis motor utama adalah :
a)     Jenjang putaran  600-4000 rpm
b)    Power input   500 Watt
c)     Power out put  300 Watt
  2) Eretan / Support
       Eretan adalah gerak persumbuan  jalannya mesin. Untuk Mesin Bubut  CNC
        TU-2A di bedakan menjadi dua bagian :
a)     Eretan memanjang  ( Z )
b)    Ertan melintang ( X ) 





3) Step Motor
     Step motor berfungsi untuk mengerkana eretan yaitu gerakan sumbu
     X  dan gerakan sumbu Z. Tiap- tiap eretan memiliki step motor tersendiri
    


4) Rumah alat Potong
          Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong / pahat.
Adapun  alat tersebut sering di sebut dengan revolver atau toolturet.

5). Meja Mesin
          Meja mesin atua sliding bed sangar mempengaruhi baik buruknya hasil pekerjaan pada mesin bubut. Jika kondisi sliding bed sudah aus maka akan sangat mempengaruhi pada hasil benda kerja. Ini berlaku untuk CNC atau pun mesin konvensional.




6). Kepala Lepas / Tailstock
Tailstock  ini berfungsi sebagai tempat pemasangan centreputar pada saat pembubutan  benda kerja yang relative panjang.





5. DASAR-DASAR PEMOGRAMAN MESIN CNC 

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan seorang programmer sebelum menggunakan mesin CNC, pertama mengenal beberapa sistem koordinat yang ada pada mesin CNC, yaitu:\

 (a) sistem koodinat kartesius, yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif
 (inkremental), dan (b) sistem koordinat kutub (koordinat polar), yang terdiri dari koordinat mutlak
(absolut) dan koordinat relatif (inkremental). 

Selanjutnya menentukan system koordinat yang akan digunakan dalam pemograman. 
Apakah program akan menggunakan sistem pemogramman metode absolut  atau inkremental.

 Pada umumnya sistem koordinat yang sering digunakan antara lain sistem 
koordinat kartesius, yaitu koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai 
(incremental). Langkah kedua adalah memahami prinsip gerakan sumbu utama dalam mesin CNC.


 Pemrograman Absolut 
     
Pemrograman absolut adalah pemrogramman yang dalam menentukan titik 
koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik dalam benda 
kerja selalu berawal dari titik nol sebagai acuan pengukurannya. Sebagai titik referensi 
benda kerja letak titik nol sendiri ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan 
keefektifan program yang akan dibuat. Penentuan titik nol mengacu pada titik nol benda 
kerja (TMB). Pada pemrogramman benda kerja yang rumit, melalui kode G tertentu titik 
nol benda kerja (TMB) bisa dipindah sesuai kebutuhan untuk memudahkan 
pemrogramman dan untuk menghindari kesalahan pengukuran.  

      Pemrogramman absolut dikenal juga dengan sistem pemrogramman mutlak, 
di mana pergerakan alat potong mengacu pada titik nol benda kerja. Kelebihan dari 
sistem ini bila terjadi kesalahan pemrogramman hanya berdampak pada titik yang 
bersangkutan, sehingga lebih mudah dalam melakukan koreksi. Berikut ini contoh 
pengukuran dengan menggunakan metode absolute:





Pemrogramman Relatif (inkremental

     Pemrogramman  inkremental  adalah  pemrogramman  yang  pengukuran 
lintasannya selalu mengacu pada titik akhir dari suatu lintasan. Titik akhir suatu lintasan 
merupakan titik awal untuk pengukuran lintasan berikutnya atau penentuan 
koordinatmya berdasarkan pada perubahan panjang pada sumbu X (∆X) dan perubahan 
panjang lintasan sumbu Y (∆Y). Titik nol benda kerja mengacu pada titik nol sebagai titik 
referensi awal, letak titik nol benda kerja ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan 
keefektifan program yang akan dibuatnya. Penentuan titik koordinat berikutnya mengacu 
pada titik akhir suatu lintasan.  

Sistem pemrogramman inkremental dikenal juga dengan sistem pemrogramman 
berantai atau relative koordinat. Penentuan pergerakan alat potong dari titik satu ke titik 
berikutnya mengacu pada titik pemberhentian terakhir alat potong.  Penentuan titik 
setahap demi setahap. Kelemahan dari sistem pemrogramman ini, bila terjadi kesalahan 
dalam penentuan titik koordinat, penyimpangannya akan semakin besar. Berikut ini 
contoh dari pengukuran incremental



Pemrogramman Polar 

  Pemrogramman polar terdiri dari polar absolut mengacu pada panjang lintasan 
dan besarnya sudut (@ L, α) dan polar inkremental mengacu pada panjang 
lintasan dan besarnya perubahan sudut (@ L, ∆ α)

Gerakan sumbu utama pada mesin CNC 


     
Dalam pemogrammman mesin CNC perlu diperhatikan bahwa dalam setiap 
pemograman menganut, prinsip bahwa sumbu utama (tempat pahat/pisau frais) yang bergerak ke berbagai sumbu, sedangkan meja tempat dudukan benda diam meskipun pada kenyataanya meja mesin frais yang nergerak.
Programer tetap menganggap bahwa alat potonglah yang bergerak.



Sebagai contoh bila programer menghendaki pisau frais ke arah sumbu X positif, 
maka meja mesin frais akan bergerak ke sumbu  X negatif, juga untuk gerakan alat
pemotong lainnya.
Selain menentukan sumbu simetri mesin, langkah berikutnya adalah memahami 
letak titik nol benda kerja (TNB), titik nol mesin (TNM), dan titik referens (TR).  TNB merupakan titik nol di mana dari titik tersebut programmer mengacu untuk menentukan dimensi titik koordinatnya sendiri, baik secara absolute maupun inkremental. TNM merupakan titik nol mesin. Pada mesin CNC bubut TNM terletak di pangkal cekam (lihat Gambar)tempat cekam benda kerja diletakkan.  
Pada mesin CNC frais TNM berada pada pangkal dimana alat potong/pisau frais diletakkan (lihat Gambar 25).

Titik Referens (TR) adalah suatu titik yang menyebutkan letak alat potong mula-mula diparkir atau diletakan.
Titik referens ditempatkan agak jauh dari benda kerja, agar pada saat pemasangan atau melepaskan benda kerja, tangan operator tidak mengenai alat potong yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Benda kerja aman untuk dipasang 
maupun dilepas dari ragum atau pencekam.






Pembuatan program mesin CNC, seorang programmer harus memiliki 
kemampuan dasar pemograman, antara lain:
 (a) Pengalaman dalam membaca gambar teknik,
 (b) berpengalaman dalam pengerjaan logam dengan menggunakan mesin perkakas
      konvensional.


 (c) mampu memilih alat potong/pahat perkakas secara tepat sesuai dengan
       peruntukannya,
 (d) dapat menentukan posisi benda kerja dalam sisitem koordinat,  
 (e) mempunyai dasar-dasar pengetahuan matematika terutama trigonometri.


Standarisasi Pemrogramman Mesin Perkakas CNC 

Pemakaian kode-kode pada mesin perkakas CNC dapat menggunakan  standar 
pemrograman ynag berlaku antara lain: DIN (Deutsches Institut fur Normug) 66025, 
ANSI (American Nationale Standarts Institue),
AEROS(Aeorospatiale Frankreich),
ISO, dll.

Sebagian besar dari standar, yang diinginkan memiliki persamaan dan sedikit saja 
perbedaannya. Berikut ini beberapa bagian kode pada mesin CNC  antara lain 
kode G, kode M, kode F, kode S dan kode T yang mempunyai arti sebagai berikut:

Fungsi G
G00 Gerakan cepat
G01Interpolasi linear
G02/G03 Interpolari melingkar
G04 Waktu tinggal diam.
G21 Blok kosong
G24 Penetapan radius pada pemrograman harga absolut
G25/M17 Teknik sub program
G27 Perintah melompat
G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama
G64 Motor asutan tak berarus
G65 Pelayanan kaset
G66 Pelayanan antar aparat RS 232
G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal
G78 Siklus penguliran
G81 Siklus pemboran
G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam.
G83 Siklus pemboran dengan penarikan
G84 Siklus pembubutan memanjang
G85 Siklus pereameran
G86 Siklus pengaluran
G88 Siklus pembubutan melintang
G89 Siklus pereameran dengan tinggal diam.
G90 Pemrograman harga absolut
G91 Pemrcgraman harga inkremental
G92 Pencatat penetapan
G94 Penetapan kecepatan asutan
G95 Penetapan ukuran asutan
G110 Alur permukaan
G111 Alur luar
G112 Alur dalam
G113 Ulir luar
G114 Ulir dalam
G115 Permukaan kasar
G116 Putaran kasar

Fungsi M
M00 Berhenti terprogram
M03 Sumbu utama searah jarum jam
M05 Sumbu utama berhenti
M06 Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat
M08 Titik tolak pengatur
M09 Titik tolak pengatur
Ml7 Perintah melompat kembali
M22 Titik tolak pengatur
M23 Titik tolak pengatur
M26 Titik tolak pengatur
M30 Program berakhir
M99 Parameter lingkaran
M98 Kompensasi kelonggaran / kocak Otomatis

Tanda Alarm
A00 Salah kode G/M
A01 Salah radius/M99
A02 Salah nilaiZ
A03 Salah nilai F
A04 Salah nilai Z
A05 Tidak ada kode M30
A06 Tidak ada kode M03
A07 Tidak ada arti
A08 Pita habis pada penyimpanan ke kaset
A09 Program tidak ditemukan
A10 Pita kaset dalam pengamanan
A11 Salah pemuatan
A12 Salah pengecekan
A13 Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh
A14 Salah posisi kepala frais / penambahan jalan dengan LOAD ┴ / M atau ┤ / M
A15 Salah nilai Y.
A16 Tidak ada nilai radius pisau frais
A17 Salah sub program
A18 Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol


6.TYPE MESIN BUBUT CNC DASAR DAN PENGEMBANGANYA

Mesin Bubut CNC 2 Axis Bergerak Kiri kanan, depan belakang

Mesin Bubut CNC 3 Axis Bergerak Kiri kanan, depan belakang Bergerak Keatas Kebawah

Mesin Bubut CNC 4 Axis Bergerak Kiri kanan, depan belakang Bergerak Keatas Kebawah, dan berputar

Mesin Bubut CNC 5 Axis Bergerak Kiri kanan, depan belakang Bergerak Keatas Kebawah, berputar & miring


Mesin Bubut CNC > 5 Axis Multi axis Dapat melakukan semua pekerjaan


7. Keuntungan dan Kelemahan

Kelebihan mesin bubut CNC: pengoperasian lebih fleksibel
1.     Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam akurasi
2.     Dapat di gunakan untuk memproduksi parts masal
3.     Hasil dari produksi lebih berkualitas
4.     Ongkos pahat dapat ditekan
5.     Benda kerja dapat ditingkatkan dengan melakukan perubahan pada program
6.     Waktu “Setup” lebih mudah
7.     Program dapat dipersiapkan lebih cepat dan dapat “dipanggil” kapan saja
8.   Pembuatan prototype dapat lebih cepat
9.   Kebutuhan operator yang berpengalaman lebih sedikit



Kelemahan:

1.     Peralatan relatif lebih mahal
2.     Dibutuhkan waktu untuk membuat program( Pekerjaan yang sederhana akan menjadi sulit karena harus membuat program dahulu )     
3.     Perawatan Spesial dengan tenaga terdidik
4.     Biaya mahal bila terjadi kerusakan


8.Karateristik mesin CNC Modern:

Besar, berat dan kekar. Biasanya empat kali lebih berat dari mesin konvensional
(manual) yang setara Motor besar dengan kemampuan "high speed" untuk
mengimbangi kemampuan"cutting tools" modern. "Horsepower (HP)" dan
Spindle Speed secara umum empat sampai sepuluh kali lebih cepat dari
mesin-mesin konvensional"Automatic Tool Change" yang dapat menyimpan
delapan sampai ratusan "cutting tools" yang dapat berganti secara cepat
dibawah kotrol program High Accuracy"" Resolusi minimum dari kebanyakan mesin adalah 0.001 mm, dan beberapa mesin dapat membuat komponen dengan
akurasi setinggi itu, tergantung dari proses yang dilakukan. "Ballscrew"
pada prakteknya menghilangkan "backlash(speleng)" di ulir penggerak.
Akurasi dari mesin CNC tergantung dari ke-kekar-an konstruksi mesin tersebut,
perhatian dalam proses pembuatannya, dan "ballscrew" yang hampir
menghilangkan "backlash" di ulir digunakan untuk menggerakkan bagian-bagian
mesin.


9.Potensi bahaya mesin bubut:

v Tangan terjepit mesin dan material
v Mata terkena serbuk material
v Terkena setrum listrik
v Telinga tuli terkena suara mesin dan gesekan material
v Menghirup partikel besi / material
v Terpeleset karena ada pelicin Air dan Oli
v Tersandung slang air dan kable
v Kaki kejatuhan material
v Kebakaran, dll.

10.Standart Keselamatan Kerja:
1.     Jangan gunakan pakaian terlalu longgar, buang atau rapikan bagian-bagian
baju kerja yang menjuntai  dibadan, jangan
2.     Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoe)
3.     Gunakan kacamata pelindung ketika berhadapan dengan mesin yag sedang beroperasi
4.     Jangan terlalu dekat dengan meja mesin di saat Pergantian Tool Otomatis (Auto Tool Change) berlangsung.
5.     Jangan mengganti tool di magazine tool pada saat mesin beroperasi
6.     Jangan membuka pintu panel (bagian belakang mesin) pada saat mesin sedang beroperasi.
7.     Matikan mesin sebelum melakukan perbaikan mesin
8.     Hindarkan sirkuit atau kabel yang terbuka tanpa pengaman.
9.     Jangan menyentuh bagian mesin yang berputar.
10.                        Perhatikan pencekaman benda kerja. Jika benda kerja di cekam pada fixture ataupun pada meja mesin, pastikan pencekamannya kuat.
11.                        Pengoperasian tombol panel. Jangan menekan tombol ataupun switch dengan memakai sarung tangan
12.                        Jaga kebersihan lantai di sekitar mesin.
13.                        Pastikan koridor/gang/jalan disekitar mesin bersih dari barang-barang yang menghalangi.
14.                        Jangan meletakkan tool dan alat perlengkapan di dalam mesin yang sedang beroperasi.
15.                        Jangan memposisikan anggota badan pada celah mesin pada saat mesin sedang beroperasi.

16.                        Jangan membersihkan atau melumasi bagian mesin pada saat mesin sedang beroperasi.
17.                        Jangan membersihkan bagian mesin yang berputar menggunakan kain lap.
18.                        Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan mesin, seperti cincin, gelang, dll.

11.Kesimpulan

a. Mesin CNC sangat berperan dalam industri manufaktur yang memproduksi komponen atau bagian suatu mesin/alat yang presisi dengan jumlah massal.
b. PC sebagai input bagi mesin CNC peranannya sangat dominan dalam kinerja mesin CNC. Mesin CNC yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan tingkat kesulitan yang tinggi dibutuhkan PC dengan kinerja yang tinggi pula.
c. Mesin CNC memiliki kode standar sebagai input yang dapat dieksekusi melalui PC yang direkomendasikan oleh pabrik mesin CNC untuk mengoperasikan mesin CNC.
d. Industri pembuat mesin CNC selain menyediakan software untuk mesin CNC juga menyediakan software perancangan CAD/CAM yang bersinergi dengan mesin CNC yang diproduksinya.

Daftar Pustaka:
v  http://www.microkinetics.com/lathe



























                                                                   Direvisi oleh : Imam Mulyono

Komentar

  1. Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.

    Oli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.
    Untuk informasi bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
    WA=081310849918
    Terima kasih

    BalasHapus
  2. Best CNC Machining Parts Manufacturer | MaiJin

    Founded in 2006, ShenZhen MaiJin Metal Works Co., Ltd. is specialized in all various custom-made CNC machining parts and CNC milling parts as well as non standard fasteners, Spacers etc.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkaian Star-Delta pada motor listrik 3 phasa

Perencanaan Pneumatic