CNC turning
MESIN CNC LATHE
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Batam
Isi dan Pembahasan:
1.SejarahMesin Bubut CNC
2.PengertianMesin Bubut CNC
3.Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC
4.Bagian UtamaMesin Bubut CNC
5.PemrogramanMesin Bubut CNC
6.Type Mesin Bubut CNC Dasar dan
Pengembangnya
7.Keuntungan dan Kelemahan Mesin Bubut
CNC
8.KarateristikMesin Bubut CNC Modern
9.Potensi Potensi Bahaya di Mesin Bubut
CNC
10.Standart keselamatan Kerja
11.Daftar Pustaka
Pendahuluan
Awal
lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952
yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts,
atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan
untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC
memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun
1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang
mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari
tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu
oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih
ringkas.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang.
Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan
berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.
SPECIFICATIONS:( Spesifikasinya )
Model 1236
|
Model 1340
|
|
Swing Over Bed
|
12"
|
13"
|
Swing Over Gap
|
17"
|
18 3/4 "
|
Length of Gap
|
9"
|
7 7/8"
|
Swing Over Cross-Slide
|
7½"
|
8"
|
Swing Over Compound
|
3"
|
3"
|
Distance Between Centers
|
36"
|
40 "
|
Carriage Travel
|
30"
|
35 1/4"
|
Cross-Slide Travel
|
6"
|
6 7/8 "
|
Compound Travel
|
2 5/8"
|
2 5/8"
|
Tailstock Spindle Travel
|
3 5/8"
|
3 3/4 "
|
Tailstock Taper
|
3 MT
|
3 MT
|
Spindle Nose Mounting
|
D1-4
|
D1-4
|
Spindle Bore Diameter
|
1½"
|
1 3/8"
|
Spindle Taper
|
5 MT
|
5 MT
|
Spindle Taper with Sleeve
|
3 MT
|
3 MT
|
Spindle Speeds (Number) Range
|
(9) 70 - 1400
|
(8) 70 - 2000
|
Motor & Electrics
|
2 HP, 220V, single phase
|
2 HP, 220V, single phase
|
Machine Dimensions W/O Stand
|
22"H x 26"W x 60"L
|
30"H x 33"W x 73"L
|
Floor Space Required - Max.
|
30"W x 70"L
|
36"W x 73"L
|
Ciri- Ciri ( FEATURES )
·
Sistem pelumasan gear dengan system
celup
·
Sangat mudah untuk mengganti kecepatan / speed
dengan 9 variable kecepatan.( Easy change 9 Speeds and infinitely variable
speeds with VFD )
·
Daya motor 9 HP dengan I fasa ,220 V dan D1-4
Spindle
·
Bed mesin diharden dengan penguat /
reinforced cross ribs
·
Headstock ( kapal tetep ) dengan
bearing tirus
·
Electromagnetic starter switch
·
Large spindle bore diameter
·
High speed machining
1.Sejarah
Mesin Bubut
Mesin Bubut ditemukan pada tahun 1800san
Dari sumber yang
ada, Mesin bubut ditemukan oleh seorang Insinyur, arsitek dari swedia yang
bernama Immanuel Nobel yang kemudian mempunyai seorang anak yang sekarang
dikenal sebagai Alfred Nobel yaitu seorang ilmuwan Penemu Dinamit dan pengusaha
terkenal sekaligus penggagas pemberian penghargaan nobel.
NMesin
otomatis telah ada sejak Perang Sipil di Amerika (1861-1865), namun mesin
tersebut hanyamampumembuat satu jenis produk dan dibutuhkan waktu yang sangat
lama untuk mensetting mesin apabila berganti produksi jenis produk laino.
Mesin otomatis
dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat oleh proyek gabungan
antaraMassachusetts Institute of Technology (MIT) dan US Air Force pada
pertengahan tahun1950. Mesin itu adalah 3 axis milling mesin yang dikontrol
oleh satu ruangan penuh perangkat Tabung Vakum Elektronik. Meskipun mesin ini
tidak handal, namun mesin ini merupakan satu langkah ke arah mesin modern.
Kontroler
tersebut dinamakan Numerical Control, atau NC
·
The
Electronics Industry Association (EIA) mendefinisikan NC sebagai "Sebuah
sistem dimana gerakan-gerakanmesin di kontrol dengan
cara
memasukkan langsung data numerik di beberapa titik"
·
Disebut
kontrol numerik (NC = Numerical Control) karena pemrograman yang digunakan
menggunakan kode alfanumerik (terdiri dari alfabet/huruf dan numerik/bilangan)
yang digunakan untuk menuliskan instruksi-instruksi beserta posisi relatif tool
dengan benda kerjanya.
·
Mesin
NC dikontrol secara elektronis, tanpa menggunakan komputer
Disebut
CNC, singkatan dari Computer Numerical Control, adalah perangkat yang mampu
menjadikan suatu mesin perkakas ataupun mesin produksi lainnya dapat beroperasi
secara otomatis denganmemanfaatkan komputer sebagai pengendali gerakan
·
Pada
tahun 1960 an, mesin-mesin CNC sudah tersedia dengan masih menggunakan komputer
dengan ukuran besar.
·
Selama
tahun 1980 an, banyak pabrik mesin mengembangkan teknologi PC (Personal Computer)
untuk meningkatkan kehandalan dan menurunkan biaya dari kontrol CNC model sebelumnya
·
Dalam
perkembangnya Mesin-mesin CNC semakin modern, Output perkerjaan Atau kemampuanmesin
makin meningkat, Semakin sederhana dan rapih bentuknya namun semakin mudah cara
pengoperasiannya dan didesign semakin komplit bagian perangkat alat kerjanya sehingga
akan lebih effisien dan praktis.
2.
Pengertian mesin CNC
CNC singkatan dari Computer
Numerically Controlled merupakan mesin
perkakas yang dilengkapi dengan
sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer yang
mampu membaca instruksi kode
N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan
menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program
benda kerja yang akan dibuat.
Secara umum cara kerja
mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan
mesin
perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan
operator dalam mesin perkakas konvensional.
Misalnya pekerjaan setting
tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi
siap memotong, gerakan
pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain.
Demikian pula dengan
pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman
pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti
penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros
utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman, pengaturan
cairan pendingin dan sebagainya.
3.Prinsip kerja mesin Bubut:
Mesin
bubut TU – 2A mempunyai prinsip gerakan dasr seperti halnya Mesin Bubut
Konvensional yaitu gerakan arah melintang dan horizontal dengan system
koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja
mesin Bubut CNC TU-2A juga sama dengan Mesin Bubut Konvensional yaitu benda kerja
yang di pasang pada cekam bergerak sedangkan alata potong diam.
Untuk
arah gerakan Mesin Bubut di beri lambang sebagai berikut:
a.
Sumbu X untuk arah gerakan melintang
tegak lurus terhadap sumbu putar.
b.
Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang
yang sejajar sumbu putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu
Mesin Bubut CNC TU-2A dapat di lihat pada gambar berikut:
4.BAGIAN UTAMA MESIN CNC
a.Bagian Mekanik
1) Motor Utama
Motor Utama adalah
motor pengerak cekam untuk memutar benda kerja.
Motor ini adalah jenis motor arus
searah / DC dengan kecepatan yang variable.
Adapun data teknis motor utama adalah :
a)
Jenjang putaran 600-4000 rpm
b)
Power input 500 Watt
c)
Power out put 300 Watt
2) Eretan / Support
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin. Untuk Mesin Bubut CNC
TU-2A di bedakan menjadi dua bagian :
a)
Eretan memanjang ( Z )
b)
Ertan melintang ( X )
3) Step Motor
Step motor berfungsi untuk
mengerkana eretan yaitu gerakan sumbu
X dan gerakan sumbu Z. Tiap- tiap
eretan memiliki step motor tersendiri
4) Rumah alat Potong
Rumah
alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong / pahat.
Adapun alat tersebut sering di sebut dengan revolver atau toolturet.
5). Meja Mesin
Meja
mesin atua sliding bed sangar mempengaruhi baik buruknya hasil pekerjaan pada
mesin bubut. Jika kondisi sliding bed sudah aus maka akan sangat mempengaruhi
pada hasil benda kerja. Ini berlaku untuk CNC atau pun mesin konvensional.
6). Kepala Lepas / Tailstock
Tailstock ini berfungsi sebagai tempat pemasangan
centreputar pada saat pembubutan benda
kerja yang relative panjang.
5. DASAR-DASAR
PEMOGRAMAN MESIN CNC
Ada beberapa langkah yang
harus dilakukan seorang programmer sebelum menggunakan mesin
CNC, pertama mengenal beberapa sistem koordinat yang ada pada
mesin CNC, yaitu:\
(a) sistem koodinat kartesius,
yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan
koordinat relatif
(inkremental), dan (b) sistem koordinat
kutub (koordinat polar), yang terdiri dari koordinat mutlak
(absolut) dan koordinat
relatif (inkremental).
Selanjutnya menentukan system
koordinat yang akan digunakan dalam pemograman.
Apakah program akan menggunakan
sistem pemogramman metode absolut atau inkremental.
Pada umumnya sistem koordinat
yang sering digunakan antara lain sistem
koordinat kartesius, yaitu
koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai
(incremental).
Langkah kedua adalah memahami prinsip gerakan sumbu utama
dalam mesin CNC.
Pemrograman Absolut
Pemrograman absolut adalah
pemrogramman yang dalam menentukan titik
koordinatnya selalu mengacu
pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik
dalam benda
kerja selalu berawal dari titik nol
sebagai acuan pengukurannya. Sebagai titik referensi
benda kerja letak titik nol
sendiri ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan
keefektifan program yang
akan dibuat. Penentuan titik nol mengacu pada titik nol benda
kerja (TMB). Pada
pemrogramman benda kerja yang rumit, melalui kode G tertentu
titik
nol benda kerja (TMB) bisa
dipindah sesuai kebutuhan untuk memudahkan
pemrogramman dan untuk menghindari
kesalahan pengukuran.
Pemrogramman absolut dikenal juga dengan sistem pemrogramman mutlak,
di mana pergerakan alat
potong mengacu pada titik nol benda kerja. Kelebihan dari
sistem ini bila
terjadi kesalahan pemrogramman hanya berdampak pada titik
yang
bersangkutan, sehingga lebih
mudah dalam melakukan koreksi. Berikut ini contoh
pengukuran dengan menggunakan
metode absolute:
Pemrogramman Relatif (inkremental)
Pemrogramman inkremental adalah pemrogramman yang pengukuran
lintasannya selalu mengacu pada
titik akhir dari suatu lintasan. Titik akhir suatu lintasan
merupakan titik awal untuk
pengukuran lintasan berikutnya atau penentuan
koordinatmya berdasarkan pada
perubahan panjang pada sumbu X (∆X) dan perubahan
panjang lintasan sumbu Y (∆Y). Titik
nol benda kerja mengacu pada titik nol sebagai titik
referensi awal, letak titik nol
benda kerja ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan
keefektifan program yang akan
dibuatnya. Penentuan titik koordinat berikutnya mengacu
pada titik akhir suatu lintasan.
Sistem pemrogramman inkremental
dikenal juga dengan sistem pemrogramman
berantai atau relative
koordinat. Penentuan pergerakan alat potong dari titik satu
ke titik
berikutnya mengacu pada titik
pemberhentian terakhir alat potong. Penentuan titik
setahap demi setahap. Kelemahan
dari sistem pemrogramman ini, bila terjadi kesalahan
dalam penentuan
titik koordinat, penyimpangannya akan semakin besar.
Berikut ini
contoh dari pengukuran incremental
Pemrogramman Polar
Pemrogramman
polar terdiri dari polar absolut mengacu pada panjang lintasan
dan besarnya sudut (@ L, α) dan
polar inkremental mengacu pada panjang
lintasan dan besarnya perubahan
sudut (@ L, ∆ α)
Gerakan sumbu utama pada mesin
CNC
Dalam pemogrammman mesin CNC
perlu diperhatikan bahwa dalam setiap
pemograman menganut, prinsip
bahwa sumbu utama (tempat pahat/pisau frais) yang bergerak
ke berbagai sumbu, sedangkan meja tempat dudukan benda diam
meskipun pada kenyataanya meja mesin frais yang nergerak.
Programer tetap
menganggap bahwa alat potonglah yang bergerak.
Sebagai contoh bila programer
menghendaki pisau frais ke arah sumbu X positif,
maka meja mesin frais akan
bergerak ke sumbu X negatif, juga untuk gerakan
alat
pemotong lainnya.
Selain menentukan sumbu
simetri mesin, langkah berikutnya adalah memahami
letak titik nol benda kerja (TNB),
titik nol mesin (TNM), dan titik referens (TR). TNB merupakan titik
nol di mana dari titik tersebut programmer mengacu untuk
menentukan dimensi titik koordinatnya sendiri, baik
secara absolute maupun inkremental. TNM merupakan titik nol
mesin. Pada mesin CNC bubut TNM terletak di pangkal cekam (lihat Gambar)tempat
cekam benda kerja diletakkan.
Pada mesin CNC frais TNM
berada pada pangkal dimana alat potong/pisau frais diletakkan (lihat
Gambar 25).
Titik Referens (TR) adalah
suatu titik yang menyebutkan letak alat potong mula-mula diparkir atau diletakan.
Titik referens ditempatkan agak jauh
dari benda kerja, agar pada saat pemasangan atau melepaskan benda kerja,
tangan operator tidak mengenai alat potong yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja. Benda kerja aman untuk dipasang
maupun dilepas dari ragum atau
pencekam.
Pembuatan program mesin CNC,
seorang programmer harus memiliki
kemampuan dasar pemograman,
antara lain:
(a) Pengalaman dalam membaca gambar teknik,
(b) berpengalaman dalam pengerjaan logam
dengan menggunakan mesin perkakas
konvensional.
(c) mampu memilih alat potong/pahat perkakas
secara tepat sesuai dengan
peruntukannya,
(d) dapat menentukan posisi benda kerja dalam
sisitem koordinat,
(e) mempunyai dasar-dasar pengetahuan
matematika terutama trigonometri.
Standarisasi Pemrogramman Mesin
Perkakas CNC
Pemakaian kode-kode pada mesin
perkakas CNC dapat menggunakan standar
pemrograman ynag berlaku
antara lain: DIN (Deutsches Institut fur Normug) 66025,
ANSI (American Nationale
Standarts Institue),
AEROS(Aeorospatiale Frankreich),
ISO, dll.
Sebagian besar
dari standar, yang diinginkan memiliki persamaan dan sedikit
saja
perbedaannya. Berikut ini beberapa
bagian kode pada mesin CNC antara
lain
kode G, kode M, kode F, kode S
dan kode T yang mempunyai arti sebagai berikut:
Fungsi G
G00 Gerakan cepat
G01Interpolasi linear
G02/G03 Interpolari melingkar
G04 Waktu tinggal diam.
G21 Blok kosong
G24 Penetapan radius pada pemrograman harga absolut
G25/M17 Teknik sub program
G27 Perintah melompat
G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama
G64 Motor asutan tak berarus
G65 Pelayanan kaset
G66 Pelayanan antar aparat RS 232
G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal
G78 Siklus penguliran
G81 Siklus pemboran
G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam.
G83 Siklus pemboran dengan penarikan
G84 Siklus pembubutan memanjang
G85 Siklus pereameran
G86 Siklus pengaluran
G88 Siklus pembubutan melintang
G89 Siklus pereameran dengan tinggal diam.
G90 Pemrograman harga absolut
G91 Pemrcgraman harga inkremental
G92 Pencatat penetapan
G94 Penetapan kecepatan asutan
G95 Penetapan ukuran asutan
G110 Alur permukaan
G111 Alur luar
G112 Alur dalam
G113 Ulir luar
G114 Ulir dalam
G115 Permukaan kasar
G116 Putaran kasar
G00 Gerakan cepat
G01Interpolasi linear
G02/G03 Interpolari melingkar
G04 Waktu tinggal diam.
G21 Blok kosong
G24 Penetapan radius pada pemrograman harga absolut
G25/M17 Teknik sub program
G27 Perintah melompat
G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama
G64 Motor asutan tak berarus
G65 Pelayanan kaset
G66 Pelayanan antar aparat RS 232
G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal
G78 Siklus penguliran
G81 Siklus pemboran
G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam.
G83 Siklus pemboran dengan penarikan
G84 Siklus pembubutan memanjang
G85 Siklus pereameran
G86 Siklus pengaluran
G88 Siklus pembubutan melintang
G89 Siklus pereameran dengan tinggal diam.
G90 Pemrograman harga absolut
G91 Pemrcgraman harga inkremental
G92 Pencatat penetapan
G94 Penetapan kecepatan asutan
G95 Penetapan ukuran asutan
G110 Alur permukaan
G111 Alur luar
G112 Alur dalam
G113 Ulir luar
G114 Ulir dalam
G115 Permukaan kasar
G116 Putaran kasar
Fungsi M
M00 Berhenti terprogram
M03 Sumbu utama searah jarum jam
M05 Sumbu utama berhenti
M06 Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat
M08 Titik tolak pengatur
M09 Titik tolak pengatur
Ml7 Perintah melompat kembali
M22 Titik tolak pengatur
M23 Titik tolak pengatur
M26 Titik tolak pengatur
M30 Program berakhir
M99 Parameter lingkaran
M98 Kompensasi kelonggaran / kocak Otomatis
Tanda Alarm
A00 Salah kode G/M
A01 Salah radius/M99
A02 Salah nilaiZ
A03 Salah nilai F
A04 Salah nilai Z
A05 Tidak ada kode M30
A06 Tidak ada kode M03
A07 Tidak ada arti
A08 Pita habis pada penyimpanan ke kaset
A09 Program tidak ditemukan
A10 Pita kaset dalam pengamanan
A11 Salah pemuatan
A12 Salah pengecekan
A13 Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh
A14 Salah posisi kepala frais / penambahan jalan dengan LOAD ┴ / M atau ┤ / M
A15 Salah nilai Y.
A16 Tidak ada nilai radius pisau frais
A17 Salah sub program
A18 Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol
6.TYPE
MESIN BUBUT CNC DASAR DAN PENGEMBANGANYA
Mesin
Bubut CNC 2 Axis Bergerak Kiri kanan, depan belakang
Mesin
Bubut CNC 3 Axis Bergerak Kiri kanan, depan belakang Bergerak Keatas Kebawah
Mesin
Bubut CNC 4 Axis Bergerak Kiri kanan, depan belakang Bergerak Keatas Kebawah,
dan berputar
Mesin
Bubut CNC 5 Axis Bergerak Kiri kanan, depan belakang Bergerak Keatas Kebawah,
berputar & miring
Mesin
Bubut CNC > 5 Axis Multi axis Dapat melakukan semua pekerjaan
7.
Keuntungan dan Kelemahan
Kelebihan mesin bubut CNC: pengoperasian lebih
fleksibel
1.
Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam akurasi
2.
Dapat di gunakan untuk memproduksi parts masal
3.
Hasil dari produksi lebih berkualitas
4.
Ongkos pahat dapat ditekan
5.
Benda kerja dapat ditingkatkan dengan melakukan perubahan pada
program
6.
Waktu “Setup” lebih mudah
7.
Program dapat dipersiapkan lebih cepat dan dapat “dipanggil” kapan
saja
8. Pembuatan prototype dapat lebih cepat
9. Kebutuhan operator yang berpengalaman lebih
sedikit
Kelemahan:
1.
Peralatan relatif lebih mahal
2.
Dibutuhkan waktu untuk membuat program( Pekerjaan yang sederhana
akan menjadi sulit karena harus membuat program dahulu )
3.
Perawatan Spesial dengan tenaga terdidik
4.
Biaya mahal bila terjadi kerusakan
8.Karateristik mesin CNC Modern:
Besar,
berat dan kekar. Biasanya empat kali lebih berat dari mesin konvensional
(manual)
yang setara Motor besar dengan kemampuan "high speed" untuk
mengimbangi
kemampuan"cutting tools" modern. "Horsepower (HP)" dan
Spindle
Speed secara umum empat sampai sepuluh kali lebih cepat dari
mesin-mesin
konvensional"Automatic Tool Change" yang dapat menyimpan
delapan
sampai ratusan "cutting tools" yang dapat berganti secara cepat
dibawah
kotrol program High Accuracy"" Resolusi minimum dari kebanyakan mesin
adalah 0.001 mm, dan beberapa mesin dapat membuat komponen dengan
akurasi
setinggi itu, tergantung dari proses yang dilakukan. "Ballscrew"
pada
prakteknya menghilangkan "backlash(speleng)" di ulir penggerak.
Akurasi
dari mesin CNC tergantung dari ke-kekar-an konstruksi mesin tersebut,
perhatian
dalam proses pembuatannya, dan "ballscrew" yang hampir
menghilangkan
"backlash" di ulir digunakan untuk menggerakkan bagian-bagian
mesin.
9.Potensi
bahaya mesin bubut:
v Tangan
terjepit mesin dan material
v Mata
terkena serbuk material
v Terkena
setrum listrik
v Telinga
tuli terkena suara mesin dan gesekan material
v Menghirup
partikel besi / material
v Terpeleset
karena ada pelicin Air dan Oli
v Tersandung
slang air dan kable
v Kaki
kejatuhan material
v Kebakaran,
dll.
10.Standart
Keselamatan Kerja:
1.
Jangan
gunakan pakaian terlalu longgar, buang atau rapikan
bagian-bagian
baju
kerja yang menjuntai dibadan, jangan
2.
Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoe)
3.
Gunakan kacamata pelindung ketika berhadapan dengan mesin yag
sedang beroperasi
4.
Jangan terlalu dekat dengan meja mesin di saat Pergantian Tool
Otomatis (Auto Tool Change) berlangsung.
5.
Jangan mengganti tool di magazine tool pada saat mesin beroperasi
6.
Jangan membuka pintu panel (bagian belakang mesin) pada saat mesin
sedang beroperasi.
7.
Matikan mesin sebelum melakukan perbaikan mesin
8.
Hindarkan sirkuit atau kabel yang terbuka tanpa pengaman.
9.
Jangan menyentuh bagian mesin yang berputar.
10.
Perhatikan pencekaman benda kerja. Jika benda kerja di cekam pada
fixture ataupun pada meja mesin, pastikan pencekamannya kuat.
11.
Pengoperasian tombol panel. Jangan menekan tombol ataupun switch
dengan memakai sarung tangan
12.
Jaga kebersihan lantai di sekitar mesin.
13.
Pastikan koridor/gang/jalan disekitar mesin bersih dari
barang-barang yang menghalangi.
14.
Jangan meletakkan tool dan alat perlengkapan di dalam mesin yang
sedang beroperasi.
15.
Jangan memposisikan anggota badan pada celah mesin pada saat mesin
sedang beroperasi.
16.
Jangan membersihkan atau melumasi bagian mesin pada saat mesin
sedang beroperasi.
17.
Jangan membersihkan bagian mesin yang berputar menggunakan kain
lap.
18.
Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan mesin, seperti
cincin, gelang, dll.
11.Kesimpulan
a. Mesin CNC sangat berperan
dalam industri manufaktur yang memproduksi komponen atau bagian suatu
mesin/alat yang presisi dengan jumlah massal.
b. PC sebagai input bagi
mesin CNC peranannya sangat dominan dalam kinerja mesin CNC. Mesin CNC yang
digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan tingkat kesulitan yang tinggi
dibutuhkan PC dengan kinerja yang tinggi pula.
c. Mesin CNC memiliki kode
standar sebagai input yang dapat dieksekusi melalui PC yang direkomendasikan
oleh pabrik mesin CNC untuk mengoperasikan mesin CNC.
d. Industri pembuat mesin
CNC selain menyediakan software untuk mesin CNC juga menyediakan software
perancangan CAD/CAM yang bersinergi dengan mesin CNC yang diproduksinya.
Daftar Pustaka:
v
http://www.microkinetics.com/lathe
Direvisi oleh : Imam Mulyono
Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.
BalasHapusOli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.
Untuk informasi bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
WA=081310849918
Terima kasih
Best CNC Machining Parts Manufacturer | MaiJin
BalasHapusFounded in 2006, ShenZhen MaiJin Metal Works Co., Ltd. is specialized in all various custom-made CNC machining parts and CNC milling parts as well as non standard fasteners, Spacers etc.